Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mengatakan pengadaan dan modernisasi alat utama sistem senjata
(Alutsista) akan dilakukan secara terpadu antar-matra darat, laut dan
udara sehingga saling bersinergi antara satu dengan lainnya. Alutsista
juga harus bisa dimanfaatkan hingga 25 tahun mendatang.
Kepala negara mengatakan pemerintah bersama DPR untuk mencapai modernisasi alutsista yang terpadu, maka program yang disiapkan dijalankan secara cermat.
"Kita siapkan anggaran melalui sistem tahun jamak sesuai permintaan dan kebutuhan masing-masing angkatan dengan perencanaan, pentahapan dan jadwal waktu yg jelas. Oleh karena itu, kepada Kemenhan dan TNI lakukan koordinasi dan kerja sama erat dengan DPR untuk menjamin rencana stategis dapat terealisasi dengan baik dan tepat pada waktunya," beber Presiden.
Ditegaskannya dengan pengadaan dan modernisasi yang tepat sasaran dan perencanaan yang baik maka penggunaannya bisa mencapai 25 tahun ke depan dengan teknologi yang terbaru.
"Kita ingin setiap alutsista yang dibeli bermanfaat bagi pengembangan postur pertahanan kita saat ini dan 25 tahun ke depan. Saya memastikan prosedur pembelian alutsis tidak menyimpang dan tidak mengalami kebocoran. Pada saat yg sama kita juga terus melakukan pengadaan alutsista dari dalam negeri. Pengadaan alutsista itu penting untuk memperkuat kemandirian bangsa. Dalam beberapa tahun ke depan akan hadir alutsista yang lengkap dan modern," tuturnya.
Presiden menegaskan Indonesia melakukan modernisasi alutsista bukan untuk tindakan agresif dan memicu perlombaan senjata namun menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ditambahkan Presiden, "Kita melakukan modernisasi alutsista semata-mata utk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara dan integritas wilayah. Kita rencanakan itu semua sebagai bagian rencana strategi bidang pertahanan yang mempertimbangkan secara khusus kepeterpaduan antara matra darat, matra laut dan matra udara. Bersamaan dengan itu juga kita lakukan pengembangan doktrin pertahanan dan doktrin militer kita."
Dijelaskannya, dalam beberapa tahun ke depan akan hadir alutsista yang lengkap dan modern. Jajaran TNI AD akan mempunyai 2 batalion tank, senjata canon, kaliber 155 mm, peluru kendali pertahanan udara, helikopter serang dan serbu. Dalam jajararan TNI AL akan ada kapal perang, kapal perusak, dan helikopter anti kapal selam.
"Sementara menyaksikan angkasa Indonesia, alutsista baru TNI AU adalah pesawat CN 295, pesawat latih full combat, pesawat angkut hercules, pesawat tempur super tucano dan pesawat tempur F 16," tegasnya.
Peringatan hari ulang tahun TNI ke-67 tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, para duta besar negara sahabat, menteri kabinet dan pejabat lainnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Kepala negara mengatakan pemerintah bersama DPR untuk mencapai modernisasi alutsista yang terpadu, maka program yang disiapkan dijalankan secara cermat.
"Kita siapkan anggaran melalui sistem tahun jamak sesuai permintaan dan kebutuhan masing-masing angkatan dengan perencanaan, pentahapan dan jadwal waktu yg jelas. Oleh karena itu, kepada Kemenhan dan TNI lakukan koordinasi dan kerja sama erat dengan DPR untuk menjamin rencana stategis dapat terealisasi dengan baik dan tepat pada waktunya," beber Presiden.
Ditegaskannya dengan pengadaan dan modernisasi yang tepat sasaran dan perencanaan yang baik maka penggunaannya bisa mencapai 25 tahun ke depan dengan teknologi yang terbaru.
"Kita ingin setiap alutsista yang dibeli bermanfaat bagi pengembangan postur pertahanan kita saat ini dan 25 tahun ke depan. Saya memastikan prosedur pembelian alutsis tidak menyimpang dan tidak mengalami kebocoran. Pada saat yg sama kita juga terus melakukan pengadaan alutsista dari dalam negeri. Pengadaan alutsista itu penting untuk memperkuat kemandirian bangsa. Dalam beberapa tahun ke depan akan hadir alutsista yang lengkap dan modern," tuturnya.
Presiden menegaskan Indonesia melakukan modernisasi alutsista bukan untuk tindakan agresif dan memicu perlombaan senjata namun menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ditambahkan Presiden, "Kita melakukan modernisasi alutsista semata-mata utk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara dan integritas wilayah. Kita rencanakan itu semua sebagai bagian rencana strategi bidang pertahanan yang mempertimbangkan secara khusus kepeterpaduan antara matra darat, matra laut dan matra udara. Bersamaan dengan itu juga kita lakukan pengembangan doktrin pertahanan dan doktrin militer kita."
Dijelaskannya, dalam beberapa tahun ke depan akan hadir alutsista yang lengkap dan modern. Jajaran TNI AD akan mempunyai 2 batalion tank, senjata canon, kaliber 155 mm, peluru kendali pertahanan udara, helikopter serang dan serbu. Dalam jajararan TNI AL akan ada kapal perang, kapal perusak, dan helikopter anti kapal selam.
"Sementara menyaksikan angkasa Indonesia, alutsista baru TNI AU adalah pesawat CN 295, pesawat latih full combat, pesawat angkut hercules, pesawat tempur super tucano dan pesawat tempur F 16," tegasnya.
Peringatan hari ulang tahun TNI ke-67 tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, para duta besar negara sahabat, menteri kabinet dan pejabat lainnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Sumber: Antara