Sehari itu bisa ada 5 sd 10 berita tentang kasus pengadaan barang/jasa, mulai dari pengadaan komputer ups, meubel, mobil, atk, dan sebagainya. Dari www.poskota.com ada informasi tentang pengadaan mobil pemadam kebakaran yang bermasalah. Kejaksaan Agung memastikan penyidikan kasus proyek pengadaan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) tahun 2010-2012, di Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berjalan dan tidak dihentikan oenyidikannya (SP3).
“Siapa bilang kasus MPLIK dihentikan (SP3)? ,” kata Kasubdit Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Sarjono Turin dengan tanda tanya saat dihubungi, di Jakarta, Minggu (14/6).
Menurut Sarjono, penyidikan kasus terus berjalan, bila terkesab lamban untuk dituntaskan semata karena menunggu penghitungan kerugian negara (audit) dari Badan Pengawasan Keuangan dan Permbangunan (BPKP) soal penggunaan jaringan internet.
“Penghitungan dugaan kerugian nergara iti yang tengah ditunggu dan ada kompleksitas penghitungan. Jadi agak terkesan lamban. Percayalah, kita akan tuntaskan,” tukasnya.
BELUM DISENTUH
Kasus MPLIK ini sudah memasuki tahun ketiga, sejak diterbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) Nomor 83/F.2 Fd.1/07/2013 dan 84/F.2/Fd.1/07/2013, atas nama tersangka Kepala Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Santoso dan Dirut PT Multidana Rencana Prima, Doni N Achmad.
Namun sampai kini, kedua tersangka belum dikenakan status pencegahan berpergian ke luar negeri. Apalagi, status tahanan seperti 56 orang tersangka lain, yang tengah disidik di Gedung Bundar, Kejagung.
Padahal, proyek MPLIK untuk daerah Sumsel memakan biaya sebesar Rp81 miliar dan Rp64 miliar untuk daerah Jabar dan Banten.
Sampai kini, nasib lima pemenang tender lain belum disentuh. Sementara ini baru
PT Multidata Rencana Prima mengerjakan dua paket yang diminta pertanggungjawaban.
PT Multidata Rencana Prima mengerjakan dua paket yang diminta pertanggungjawaban.
Lima pemenang tender lain, yang belum diketahui kapan dijadikan tersangka, adalah
PT AJN Solusindo (tiga paket pengerjaan), WIN dan Lintas Arta, masing-masing (satu Paket), Rednet (satu paket) dan Telkom (enam paket). Proyek ini memakan biaya triliunan rupiah. (ahi/d)
PT AJN Solusindo (tiga paket pengerjaan), WIN dan Lintas Arta, masing-masing (satu Paket), Rednet (satu paket) dan Telkom (enam paket). Proyek ini memakan biaya triliunan rupiah. (ahi/d)