Belanja cepat melalui e-katalog.
Pemerintah saat ini terus meningkatkan distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi para petani di Indonesia. Hal ini dilakukan agar produksi pertanian semakin meningkat sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani.
Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, distribusi alsintan ini secara langsung diberikan oleh pemerintah kepada para petani. Hal ini dilakukan mengingat lamanya waktu yang dibutuhkan untuk distribusi apabila sebelumnya dilakukan tender terlebih dahulu.
"Alsintan, dulu hanya 4.000 per tahun karena tender, benih terbatas. Kami ingin mengubah regulasi yang ada. Dari tender jadi pemberian langsung. Menteri tanggungjawab," tuturnya di Balai Kartini, Jakarta, Senin (10/4/2017).
Apabila dilakukan tender, lanjutnya, para petani harus menunggu lama untuk mendapatkan alsintan. Hal ini pun akan berdampak negatif pada jumlah produksi para petani.
"Kalau tender 4 bulan. Tikus enggak pernah katakan 'tunggu dulu, pemerintah lagi tender'. Ada yang katakan biarkan hancur pertanian yang penting sesuai prosedur. Ini bahaya," tuturnya.
Meskipun sempat diprotes, namun Amran tetap berupaya menjalankan kebijakan ini. Pasalnya, butuh keberanian untuk meningkatkan produksi pertanian di Indonesia.
"Dulu nenek kami perang enggak ada yang bayar. Kalau Anda lahir sebelum tahun 1945 kalau tidak berani, negeri ini enggak akan lahir," ungkapnya.
Pemerintah pun juga memberikan kemudahan kepada petani pemerintah daerah untuk memesan alsintan dari pemerintah pusat. Salah satunya adalah pemesanan melalui e-katalog.
"Hari ini pesan, hari ini dapat dengan e-katalog," ungkapnya.
Presiden Joko Widodo pun turut mendukung upaya Kementerian Pertanian ini. Hal ini terlihat dari keputusan Jokowi untuk menyetujui program ini dalam kurun waktu kurang dari 2 hari.
"Beliau tanda tangan, saya jemput di bandara. Presiden kaget diundang ratas tidak hadir tapi datang ke sini. Akhirnya beliau tanda tangan," tutupnya.
Sumber: http://m.okezone.com/read/2017/04/10/320/1663346/tak-tenderkan-alsintan-mentan-tikus-di-sawah-tak-bisa-menunggu
No comments:
Post a Comment