Pengadaan Barang Jasa, Uang Muka, Jaminan dalam Pengadaan Barang Jasa, Buku Pengadaan, Buku Tender,Pengadaan barang, Perpres 54 tahun dan revisi/perubahan perpres 54, Pengguna Anggaran (PA), Para Pihak dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pokja ULP, PPHP, Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, Pengadaan Pelaksana Konstruksi, Pengadaan Konsultansi, Pengadaan Jasa Lainnya, Swakelola, Kebijakan Umum Pengadaan, Pengadaan Langsung, Pelelangan atau Seleksi Umum, Pengadaan atau Penunjukan Langsung, Pengadaan Kredibel, Pengadaan Konstruksi, Pengadaan Konsultan, Pengadaan Barang, Pengadaan Jasa Lainnya, Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, SKT Migas, Tenaga Ahli, HPS, Kontrak, Evaluasi, Satu/Dua Sampul dan Dua Tahap, TKDN, Sisa Kemampuan Paket, Kemampuan Dasar, Dukungan Bank, afiliasi, Konsolidasi Perpres 54 tahun 2010, e-katalog, Penipuan Bimtek e-Procurement Kasus Pengadaan Construction, Consultation, Goods, Services, Green Procurement, Sustainable Procurement, Best Practice Procurement, Supply Chain Management http://pengadaan-barang-jasa.blogspot.co.id/search/label/kasus%20pengadaan

Thursday, July 2, 2015

Pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II Dipertimbangkan

Pemerintah mempertimbangkan pengadaan pembangunan jalur tol Jakarta-Cikampek II berdasarkan inisiatif atau usulan investor yang disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR).

Investor mengusulkan jalur Tol Jakarta-Cikampek II mengingat kondisinya yang sudah sangat padat. ”Ada dua investor, salah satunya PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Saya lupa satu lagi investornya siapa,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini di Jakarta kemarin.

Hediyanto mengatakan, syarat pengajuan jalur tol baru sedikitnya harus diusulkan tiga atau empat investor. Setelah syarat jumlah investor itu terpenuhi, barulah pemerintah melakukan tender untuk melihat penawaran investor mana yang paling menguntungkan bagi negara. Menurut dia, rencana pengajuan jalan tol yang diajukan Jasa Marga adalah berada di sisi tol Jakarta-Cikampek yang ada saat ini, sepanjang 72 km.

Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengakui, pihaknya menjadi salah satu inisiator pembangunan jalan Tol Jakarta-Cikampek II. Meski begitu, pengajuan jalan tol baru tersebut harus masuk dalam rencana jaringan jalan baru di Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

”Kami sudah ketemu dengan Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan menteri menyambut baik usulan ini. Memang ada satu investor lain yang mengajukan, tapi saya rasa kami lebih siap,” paparnya.

Adityawarman mengatakan, jika jalur tol tersebut masuk dalam rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai jalan baru 2015, maka diharapkan pada 2016 proyek ini sudah bisa ditender. Dia berharap, proyek ini bisa segera ditender mengingat kepadatan jalan tol Jakarta- Cikampek yang sudah sangat tinggi saat ini.

Menurut dia, pembangunan jalur tol baru Jakarta-Cikampek II yang diajukan oleh Jasa Marga adalah sepanjang 64 km dengan nilai konstruksi sekitar Rp9 triliun. Di luar itu, Jasa Marga menyatakan bahwa tol Semarang- Solo ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 km bisa dioperasikan pada 2016.

Sekretaris Perusahaan Jasa Marga David Wijayatno mengungkapkan, saat ini proses tender konstruksi telah rampung dan akan memasuki pekerjaan konstruksi awal Juli 2015. ”Proses tender konstruksi ruas Bawen-Salatiga tersebut dibagi dalam enam paket, setelah melalui proses tender yang dimulai sejak bulan Februari 2015,” ujar dia.

Seksi III ruas Bawen-Salatiga merupakan kelanjutan dari seksi sebelumnya yaitu seksi I ruas Semarang-Ungaran (11,3 km) yang telah dioperasikan sejak 17 November 2011, dan Seksi II ruas Ungaran-Bawen (12 km) yang telah dioperasikan sejak 4 April 2014.

Saat ini progres pembebasan tanah ruas Bawen-Salatiga hampir rampung dan telah mencapai 96,78%. Diharapkan, akhir bulan ini pekerjaan konstruksi dapat segera dimulai dan pada Lebaran tahun 2016 ruas ini dapat beroperasi.