Pengadaan Barang Jasa, Uang Muka, Jaminan dalam Pengadaan Barang Jasa, Buku Pengadaan, Buku Tender,Pengadaan barang, Perpres 54 tahun dan revisi/perubahan perpres 54, Pengguna Anggaran (PA), Para Pihak dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pokja ULP, PPHP, Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, Pengadaan Pelaksana Konstruksi, Pengadaan Konsultansi, Pengadaan Jasa Lainnya, Swakelola, Kebijakan Umum Pengadaan, Pengadaan Langsung, Pelelangan atau Seleksi Umum, Pengadaan atau Penunjukan Langsung, Pengadaan Kredibel, Pengadaan Konstruksi, Pengadaan Konsultan, Pengadaan Barang, Pengadaan Jasa Lainnya, Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, SKT Migas, Tenaga Ahli, HPS, Kontrak, Evaluasi, Satu/Dua Sampul dan Dua Tahap, TKDN, Sisa Kemampuan Paket, Kemampuan Dasar, Dukungan Bank, afiliasi, Konsolidasi Perpres 54 tahun 2010, e-katalog, Penipuan Bimtek e-Procurement Kasus Pengadaan Construction, Consultation, Goods, Services, Green Procurement, Sustainable Procurement, Best Practice Procurement, Supply Chain Management http://pengadaan-barang-jasa.blogspot.co.id/search/label/kasus%20pengadaan

Sunday, September 20, 2015

Alutsista TNI Produk Dalam Negeri

Salah satu kebijakan pengadaan barang/jasa kita adalah pengadaan alutsista dengan memberdayakan produksi dalam negeri. Kebijakan Pengadaan alutsista telah diakomodir dalam mekanisme swakelola dalam pasal 26 perpres 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang jasa pemerintah, juga dalam pasal 38 untuk pengadaan alutsista yang memenuhi kriteria Penunjukan Langsung.

Modernisasi di seluruh lini kehidupan rasanya suatu kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, termasuk modernisasi Alutsista TNI tentunya, karena dengan meningkatnya intensitas dan eskalasi ancaman, akibat perkembangan lingkungan strategis, menuntut profesionalisme TNI dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Untuk dapat meningkatkan profesionalitas itu, di samping dengan meningkatkan kemampuan SDM prajurit, juga harus melengkapi Alutsista TNI dengan peralatan maju dan modern.


Alutsista TNI mempunyai peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Meskipun kita mengenal istilah ”the man behind the gun”, yaitu dengan menempatkan manusia/prajurit sebagai unsur utama untuk mengawaki senjata dalam setiap pertempuran (perang). Namun ke depan seiring dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain unsur manusia sebagai unsur yang paling dominan dalam memenangkan pertempuran, maka teknologi persenjataan militer yang kita miliki juga memiliki korelasi yang signifikan dalam memenangkan suatu pertempuran.

Produk Dalam negeri

Kalau kita berbicara modernisasi persenjataan bisa bermakna dua; pengadaan senjata baru, atau bisa juga upgrade senjata yang sudah ada. Secara umum, pilihan kedua (upgrade) lebih ekonomis, mengingat anggaran negara kita untuk pengadaan senjata baru memang terbatas. Meski begitu, sesekali dibeli juga persenjataan yang sama sekali baru, salah satu yang paling fenomenal adalah pengadaan pesawat tempur Sukhoi, produksi Rusia.

Sebagai masyarakat awam, saya sangat berharap bahwa pengadaan Alutsista TNI jangan terus tergantung kepada pihak luar, karena negara kita pun memiliki kemampuan dalam memproduksi Alutsista modern yang memiliki standar internasional. Momentum untuk memperhatikan dan mengutamakan pada produk nasional sudah saatnya kita kedepankan, dan tidak dapat ditunda lagi. Pabrik dalam negeri seperti PINDAD, PT PAL, dan PTDI, sudah cukup siap untuk memproduksi Alutsista dengan kualifikasi internasional yang bisa dipertanggungjawabkan.

Penggunaan produk dalam negeri, ibarat pisau bermata dua; selain dapat meningkatkan martabat bangsa, juga harganya relatif terjangkau. Pada gilirannya, secara perlahan akan mengurangi ketergantungan TNI pada pihak luar. Aspek martabat bangsa misalnya, ini berkaitan dengan citra. Semisal PINDAD mengekspor salah satu produknya (sebut saja misalnya senapan serbu SS-1), maka setelah produk itu dikirim, publik secara alamiah menyorot negara asal pembuatnya yakni Indonesia.

Aspek kepercayaan cukup nyata, karena pabrik dalam negeri telah mendapat pesanan produksi Alutsista dari sejumlah negara sahabat. PTDI misalnya, sudah memasok suku cadang dan pesawat produksinya ke Brunei, Pakistan, dan Thailand. Kemudian untuk PINDAD, produk andalannya, yaitu senapan serbu SS-1 dengan segala varian yang telah diakui keandalannya, baik dalam operasi tempur maupun kompetisi menembak di tingkat ASEAN. Demikian juga dengan PT PAL memproduksi kapal yang muatan teknologinya lebih canggih, yaitu korvet.

Pemberdayaan Teknologi
Diangkatnya Jenderal Gatot Nurmantyo oleh Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI diyakini mampu menyelaraskan visi dan misinya dengan keinginan Presiden Joko widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, dengan kata lain Tentara nasional Indonesia harus mumpuni dan mampu bersaing dengan negara lain.

Disisi lain masyarakat berharap, Panglima TNI mampu meneruskan semangat dan cita cita Indonesia untuk memodernisasi alutsistanya. Dengan anggaran yang tersedia, semoga saja bisa dimanfaatkan secara maksimal, bukan hanya membeli alutsista baru akan tetapi juga harus mampu membuat alusista di negeri sendiri.

Pengadaan Alutsista TNI melalui industri strategis dalam negeri merupakan tindak lanjut dari kebijakan
Pemerintah dalam upaya meningkatkan kemandirian industri pertahanan. Industri strategis dalam negeri sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan Alutsista TNI. Untuk itu maka industri dalam negeri ini perlu dioptimalkan pemberdayaannya agar teknologi persenjataan yang kita miliki mampu bersaing dengan negara-negara lain, serta mengurangi ketergantungan kita terhadap alutsista dari luar negeri.

Kita memiliki PT PINDAD, PT DI, PT PAL dan berbagai macam BUMN yang fokus terhadap pembangunan pertahanan. Juga harus ada sinergitas diantara Tri Matra TNI yang terdiri dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU yang dapat bahu membahu menjaga pertahanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman militer maupun non militer. Majulah Tentara Nasional Indonesia
Ditulis oleh: Iin Suwandi - http://m.kompasiana.com/iinsuwandi

No comments:

Post a Comment