Lelang Kini Semakin Mudah

Lelang memang belum menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk mendapatkan kendaraan idaman. Meskipun begitu, cara ini bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan mobil atau motor berkualitas dengan harga yang terjangkau. Berkat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, lelang pun semakin mudah untuk dilakukan. Seperti yang dijalankan Bank Mandiri yang menggunakan sarana situs untuk meningkatkan transaksi melalui lelang.  

SEVP Retail Risk Bank Mandiri, Riyani T Bondan mengatakan, melalui laman ini, pembeli dapat mencari barang yang dibutuhkan sesuai dengan selera masing-masing. "Dengan cara seperti ini sebetulnya mirip expo, tapi dalam bentuk web," kata Riyani.

Di Bank Mandiri, proses lelang yang dijalankan muncul sejurus dengan kebutuhan untuk menyelesaikan kredit bermasalah yang ada di perusahaan tersebut. Karena itu, mobil dan motor tak hanya satu-satunya produk yang ditawarkan, tapi juga rumah, tanah, dan aset lainnya. 

Riyani menjelaskan, situs lelang pada dasarnya merupakan sarana penjualan dan alat informasi bagi calon pembeli. Proses lelang dilakukan seperti biasa. Di sini, para pembeli akan memperoleh detail informasi, seperti lokasi, foto, harga minimum, dan keterangan lain yang diperlukan. Pemberian informasi ini juga dikombinasikan dengan sarana lain, seperti media massa, papan tempel, banner, dan sarana lain.

Menurut Riyani, situs lelang Bank Mandiri memiliki fitur pencarian (search engine) yang lebih canggih dibandingkan fasilitas serupa dari bank lain di Indonesia. Dengan memanfaatkan fitur ini, pembeli dapat langsung menyaring informasi berdasarkan jenis barang yang dicari, lokasi, serta kisaran harga yang mereka inginkan.

Ibid Balai Lelang Serasi juga mulai merambah dunia internet untuk meningkatkan sosialisasi dan penggunaan metode lelang untuk jual-beli mobil. Dalam situs resminya dijelaskan, balai lelang milik Astra Group ini menyediakan dua cara untuk mengikuti lelang. Pertama, lelang terbuka atau tertutup. 

Ini merupakan lelang dengan cara yang selama ini jamak diketahui. Jadi, calon pembeli memulai proses lelang dengan melihat unit yang akan dilelang di lokasi yang telah ditentukan. Kemudian, melakukan setoran jaminan ke rekening perusahaan sebesar Rp 5 juta untuk nomor peserta lelang (NPL) satuan (1 NPL dapat memenangi satu mobil) dan Rp 1 juta untuk NPL satuan (1 NPL dapat memenangi satu motor). 

Calon pembeli lalu melakukan pendaftaran di lokasi lelang untuk kemudian mengikuti proses lelang. Untuk penawaran terbuka, bisa dilakukan dengan mengangkat NPL yang dimiliki. Sementara untuk penawaran tertutup, dilakukan dengan mengisi form penawaran yang disediakan panitia dan mencantumkan nomor NPL dan angka penawaran pada form penawaran.

Kedua, yaitu lelang daring. Proses lelang ini dilakukan laman  http:online.ibid.co.id. Untuk dapat mengakses laman ini dengan maksimal dan mengikuti proses lelang, calon pembeli harus memiliki akun terlebih dulu. Setelah akun aktif dan melengkapi data identitas, kemudian calon pembeli bisa mengikuti proses lelang selanjutnya secara daring. 

Pengamat otomotif Dewa Yuniardi mengungkapkan, pembelian mobil secara lelang memang bisa menjadi alternatif lain bagi para konsumen, karena harga yang ditawarkan di bawah harga mobil bekas pada umumnya. Namun, ia menekankan, pembeli harus lebih cermat, kemudian cek kembali harga mobil yang ditaksir, dengan harga yang ada di pasaran.

Menurut dia, mobil bekas yang dijual melalui sistem lelang sebaiknya diperhatikan lebih baik oleh calon pembeli. Alasannya, kendaraan yang ditawarkan dengan harga murah ini, umumnya bermasalah dari leasing, kemudian dilelang. Atau kedua, lelang mobil dari perusahaan yang merasa nilai ekonomisnya sudah berkurang.

"(Bagus atau tidak) tergantung mobilnya, kalau dari sisi harga pasti lebih murah dibandingkan yang seken pada tahun yang sama. Biasanya lebih murah, tapi ya tergantung. Soal kondisi, itu terlihat dari penggunaan, background dari mana. Kalau dari taksi bekas, biasanya parah. Atau kalau mobil sewaan, penggunaan kilometernya biasanya lebih banyak," kata Dewa, Kamis.

Ia menjelaskan, kondisi mobil bekas bergantung pada pemakaiannya. Karena itu, tidak bisa dipastikan meskipun dengan jenis mobil dan kekuatan yang sama. Untuk itu, pembeli secara pribadi ataupun dari perusahaan, sebaiknya melihat lebih detail kondisi fisik kendaraan yang ingin dibeli.

Beberapa hal yang wajib diperhatikan selama ingin membeli mobil bekas secara lelang, yakni terlihat dari sejauh mana kilometer mobil digunakan. Pengggunaan mobil bisa terlihat dari berapa banyak perjalanan yang ditempuh.

Kemudian, mesin mobil juga menjadi perhatian para calon pembeli. Biasanya, saat dihidupkan, suara mesin mobil yang sudah tidak bagus akan lebih terdengar bunyinya. Namun, tidak semua orang mengetahui tanda-tanda ini, sehingga akan lebih baik jika membawa teman atau saudara yang mengerti soal mesin mobil.

Selanjutnya, bagian lain yang wajib diperiksa, yakni karat yang ada dalam mobil. Meskipun terdapat karat dalam jumlah sedikit, Anda juga harus mewaspadainya, karena bisa jadi ini akan merambah ke bagian yang lain. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan waktu yang singkat, dengan memperhatikan bagian-bagian sambungan badan mobil.

"Pembeli mesti hati-hati, cek mobil lebih detail. Dan yang paling utama dari keseluruhan pengecekan tadi adalah periksa kelengkapan surat-surat dari mobil bekas," ujar Dewa. 

sumber ; www.republika.co.id