Proses tender lebih awal, itu kata kuncinya. Apalagi untuk pengadaan jasa konstruksi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menjadi penerima anggaran terbesar untuk tahun depan. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, anggarannya mencapai Rp 106,4 triliun.
"Tadi disampaikan paling besar adalah PUPR Rp 106,4 triliun," ungkap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, di kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/7/2015).
Fokus dari penggunaannya nanti masih akan sama dengan tahun ini. Adalah pembangunan bendungan dan jalan sebagai prioritas utama. Selanjutnya adalah rumah, air minum, dan lainnya.
"Bendungan dan jalan yang paling prioritas. Sekitar 8 bendungan di RKP (Rencana Kerja Pemerintah) yang baru. kemudian jalan jembatan dan air minum," sebutnya.
Untuk jalan, Basuki menyebutkan, masih ada porsi yang akan ditujukan untuk menyelesaikan Trans Jawa. Termasuk juga proyek Trans Sumatera dan Trans Kalimantan.
"Sekarang sudah jalan yang Kalimantan, ada yang Balikpapan dan Banjarmasin. Kan ada dari APBD, APBN, ada yang dari pinjaman China. Sudah mulai tender tahun ini," kata Basuki.
Meski memiliki anggaran yang besar, Kementerian PUPR seringkali bermasalah dengan penyerapan. Basuki menegaskan akan mempercepat tender proyek menjadi November 2015. Sehingga awal tahun depan, proyek bisa langsung jalan.
"Untuk 2016 saya mau coba tender lebih awal lagi," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment