Jakarta -LKPP atau Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah berharap semakin banyak Kementerian dan Lembaga yang
menggunakan fasilitas pengadaan secara elektronik. Sebab, cara ini dapat
menghemat proses pengadaan, menghemat waktu serta menjamin transparansi proses
pengadaan barang dan jasa.
"Ini
mirip belanja online seperti blibli.com atau lazada. Bedanya pada cara
pembayarannya saja. Kalau belanja online dibayar dulu baru diantar. Kalau di
pemerintah, barang diterima dulu baru dibayar," tutur Direktur Perencanaan
dan Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP Gatot Pambudhi dalam acara peresmian
Kantor LKPP, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
LKPP sendiri
menawarkan berbagai layanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik salah
satunya adalah e-tendering. Dengan cara ini, kementerian dan lembaga dapat
melakukan tender melalui LKPP. Kemudian para kandidat akan mengajukan penawaran
secara elektronik juga melalui LKPP.
Sistem elektornik di LKPP akan secara otomatis menampilkan pilihan-pilihan produk barang dan jasa dengan kualisi terbaik yang diperlukan sesuai tender yang dibuka.
Sistem elektornik di LKPP akan secara otomatis menampilkan pilihan-pilihan produk barang dan jasa dengan kualisi terbaik yang diperlukan sesuai tender yang dibuka.
Ada pula
e-purchasing atau pengadaan langsung secara elektronik. Pada fasilitas ini,
LKPP sudah terlebih dahulu melakukan saringan terhadap penyedia barang dan jasa
sesuai kelompok barang dan jasa yang di sediakan.
LKPP lantas
menampilkan jenis barang dan jasa yang diperlukan, harga yang ditawarkan dan
identitas penyedianya. Kementerian dan lembaga yang membutuhkan tinggal
menunjuk dan membeli langsung barang dan jasa yang diperlukan dari daftar yang
disediakan.
Sumber :
http://finance.detik.com/read/2015/12/08/151249/3090955/4/lkpp-e-procurement-mirip-belanja-online-banyak-manfaatnya
No comments:
Post a Comment