"Jumlah
bantuan pengadaan keramba apung untuk 2016 senilai Rp 6,7 miliar ini
dibagi di beberapa titik budi daya ikan kerapu yang menggunakan keramba
di laut," ujar Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi RI, Singgih Wiranto di Situbondo, Minggu
(19/6).
Ia
menyebutkan, beberapa titik yang menerima bantuan itu adalah Desa
Klatakan, Kecamatan Kendit, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, dan
di sejumlah desa di Kecamatan Mangaran.
Bantuan
keramba jaring apung dari Kemendes, kata dia, tidak lain bertujuan
untuk merangsang dan mempercepat pengentasan daerah tertinggal. Dan yang
lebih utama adalah bagaimana upaya dari daerah dan masyarakat bisa
meningkatkan dan mengembangkan ekonomi daerahnya.
"Bantuan
yang dikucurkan dari Dutjen PDT Kemendes saja untuk di Situbondo pada
2016 total Rp 10,2 miliar. Sebanyak Rp 6,7 miliar untuk pengadaan
keramba jaring apung, Rp 578 juta untuk bantuan peningkatan produksi
jagung, yakni berbetuk bibit," katanya.
Menurut
Singgih, dari total bantuan Rp 10,2 miliar yang digelontorkan ke
Situbondo, juga diperuntukkan untuk bantuan sarana angkut atau
transportasi hasil produksi pertanian, yakni memberikan 35 unit sepeda
motor roda tiga senilai Rp 1,250 miliar.
"Sedangkan
sisanya dari total keseluruhan dari Dirjen PDT, bantuan pengembangan
perkebunan kopi yang ada di Situbondo, karena juga berpotensi. Selain
itu juga memberikan sarana pelatihan-pelatihan, seperti menjahit dan
yang lainnya," tuturnya.
Pantauan
di lapangan, Dirjen PDT berserta rombongan Jelajah Desa Nusantara juga
melihat lokasi keramba jaring apung di Dusun Gundil, Desa Klatakan,
Kecamatan Kendit.
No comments:
Post a Comment