Pengadaan Barang Jasa, Uang Muka, Jaminan dalam Pengadaan Barang Jasa, Buku Pengadaan, Buku Tender,Pengadaan barang, Perpres 54 tahun dan revisi/perubahan perpres 54, Pengguna Anggaran (PA), Para Pihak dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pokja ULP, PPHP, Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, Pengadaan Pelaksana Konstruksi, Pengadaan Konsultansi, Pengadaan Jasa Lainnya, Swakelola, Kebijakan Umum Pengadaan, Pengadaan Langsung, Pelelangan atau Seleksi Umum, Pengadaan atau Penunjukan Langsung, Pengadaan Kredibel, Pengadaan Konstruksi, Pengadaan Konsultan, Pengadaan Barang, Pengadaan Jasa Lainnya, Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, SKT Migas, Tenaga Ahli, HPS, Kontrak, Evaluasi, Satu/Dua Sampul dan Dua Tahap, TKDN, Sisa Kemampuan Paket, Kemampuan Dasar, Dukungan Bank, afiliasi, Konsolidasi Perpres 54 tahun 2010, e-katalog, Penipuan Bimtek e-Procurement Kasus Pengadaan Construction, Consultation, Goods, Services, Green Procurement, Sustainable Procurement, Best Practice Procurement, Supply Chain Management http://pengadaan-barang-jasa.blogspot.co.id/search/label/kasus%20pengadaan

Thursday, June 2, 2016

Pemerintah Kota Yogyakarta diwakili Wali Kota Haryadi Suyuti menerima apresiasi dari Direktur Pengelola Divisi Operasional Millennium Challenge Corporation (MCC), Katerina Ntep atas pencapaiannya dalam mereformasi proses pengadaan publik menjadi lebih transparan dan profesional.

MCC adalah lembaga pemerintah Amerika Serikat yang memberikan hibah kepada pemerintah Indonesia melalui MCA-Indonesia untuk melaksanakan berbagai program pembangunan, salah satunya adalah Program Modernisasi Pengadaan. Dalam kunjungannya ke Indonesia dari Washington D.C, Katerina Ntep mendengar secara  langsung berbagai cerita sukses Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Yogyakarta dalam mereformasi sistem pengadaan publik sehingga kini menjadi lebih efisien dan efektif.

“Yogyakarta memberikan contoh teladan bagaimana kerja keras ULP, serta komitmen tinggi Wali Kota Haryadi Suyuti, dapat memberikan hasil maksimal dalam pengembangan sistem pengadaan yang efektif dan efisien yang akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Katerina Ntep.

 Melalui dukungan dari MCA-Indonesia, ULP Yogyakarta telah berhasil menerapkan manajemen kinerja pengadaan barang/jasa sebagai indikator kinerja pengadaan, serta pengembangan sistem dan prosedur pengadaan yang komprehensif. Selain itu, unit layanan ini juga telah melakukan penguatan kelembagaan dan pengangkatan jabatan fungsional pengadaan secara permanen. Dengan begitu, pengadaan dilaksanakan seusai dengan prinsip pengadaan oleh sumber daya manusia dengan kompetensi, integritas, dan profesionalitas tinggi. ULP Kota Yogyakarta juga secara proaktif melaksanakan bimbingan dan pelatihan bagi para pemangku kepentingan pengadaan.

ULP Kota Yogyakarta bergabung sejak November 2013 dalam program modernisasi pengadaan yang dilaksanakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan MCA-Indonesia. Program ini mendorong pendewasaan ULP di setiap pengguna APBN/APBD di Indonesia untuk penerapan prinsip persaingan usaha yang ketat, transparan, terbuka, dan efektif bagi kepentingan masyarakat.

Tujuan program ini adalah untuk menghemat biaya, meningkatkan transparansi dan efisiensi pengadaan publik, serta memastikan kualitas pengadaan sesuai dengan kepentingan publik dan sesuai waktu yang direncanakan. Peningkatan efisiensi pengadaan publik ini akan meningkatkan kesejahteraan rakyat serta perekonomian Indonesia.

Sumber: http://krjogja.com/web/news/read/300749/ULP_Yogyakarta_Terima_Apresiasi_Dari_MCA_Indonesia

No comments:

Post a Comment